1. Dhana Widyatmika Titip Dibawakan Buku Doa pada Sang
Istri
"Minta dibawakan buku doa kecil," kata pengacara Dhana, Daniel Alfredo saat dikonfirmasi, Sabtu (3/3/2012).
Daniel bersama beberapa anggota tim pengacara dan Diana akan mengunjungi Kejagung sore ini. Selain buku doa tidak ada pesanan khusus lain.
"Tidak ada permintaan khusus lainnya. Mas Dhana akan menggunakan apa yang ada di ruang tahanan," jelas Daniel.
Dhana ditahan pada Jumat (2/3) malam. Dia diduga melakukan korupsi terkait tugasnya sebagai pegawai pajak.
2. Terburu-buru Bawa Anak ke Rumah Sakit, Ayah Tewas Dalam
Kecelakaan
Musibah
terjadi ketika pria bernama S. Pandian tersebut ingin segera membawa putrinya
yang lumpuh ke rumah sakit pada Kamis, 1 Maret lalu. Seetha, anak berumur 12
tahun itu tiba-tiba mengalami serangan epilepsi.
Namun saat akan menuju Rumah Sakit Penang, mobil sedan yang dikemudikan Pandian menabrak sebuah van. Tabrakan itu begitu keras sampai-sampai bagian depan mobil Pandian hancur tak berbentuk.
Nyawa Pandian yang mengalami luka parah tak bisa diselamatkan. Pria itu meninggal di rumah sakit sekitar tiga jam setelah kecelakaan fatal tersebut. Sementara istrinya, K. Shanthi (42), yang ikut di mobil tersebut saat kejadian, saat ini masih dalam kondisi kritis di ruang ICU Rumah Sakit Penang.
Begitu pula dengan putrinya, Seetha yang kini dalam keadaan koma. Putri Pandian lainnya, Sasi-Rekha yang juga berada di mobil saat kejadian, tengah dirawat di rumah sakit yang sama karena mengalami luka-luka. Meski tetap sadar, namun kondisi gadis berumur 19 tahun itu masih lemah.
Dikatakan Sasi-Rekha, saat kejadian ayahnya mengemudikan mobil dengan kencang hingga akhirnya dia kehilangan kendali atas kendaraan tersebut. Hingga saat ini, para dokter masih merahasiakan kematian ayahnya dari gadis tersebut. Alasannya, dokter tak ingin membuat gadis yang masih lemah itu bersedih atas kematian sang ayah.
Namun saat akan menuju Rumah Sakit Penang, mobil sedan yang dikemudikan Pandian menabrak sebuah van. Tabrakan itu begitu keras sampai-sampai bagian depan mobil Pandian hancur tak berbentuk.
Nyawa Pandian yang mengalami luka parah tak bisa diselamatkan. Pria itu meninggal di rumah sakit sekitar tiga jam setelah kecelakaan fatal tersebut. Sementara istrinya, K. Shanthi (42), yang ikut di mobil tersebut saat kejadian, saat ini masih dalam kondisi kritis di ruang ICU Rumah Sakit Penang.
Begitu pula dengan putrinya, Seetha yang kini dalam keadaan koma. Putri Pandian lainnya, Sasi-Rekha yang juga berada di mobil saat kejadian, tengah dirawat di rumah sakit yang sama karena mengalami luka-luka. Meski tetap sadar, namun kondisi gadis berumur 19 tahun itu masih lemah.
Dikatakan Sasi-Rekha, saat kejadian ayahnya mengemudikan mobil dengan kencang hingga akhirnya dia kehilangan kendali atas kendaraan tersebut. Hingga saat ini, para dokter masih merahasiakan kematian ayahnya dari gadis tersebut. Alasannya, dokter tak ingin membuat gadis yang masih lemah itu bersedih atas kematian sang ayah.
3.Pasca 17 Siswa TK Ditabrak Guru, Aktivitas Sekolah Normal
Medan Sehari pasca insiden mobil guru seruduk 17
siswa TK, aktivitas belajar mengajar di sekolah Yayasan Budhis Boddicita,
Medan, Sumatera Utara (Sumut) berjalan normal.
Para siswa tetap belajar dan bermain di halaman sekolah.
Pengamatan detikcom, Sabtu (3/3/2012), Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang menjadi lokasi 17 siswa diseruduk mobil Avanza yang dikemudikan Marini (24)di Jl. Selam,Medan ,
Sumut masih terpasang garis polisi guna penyelidikan lanjutan.
Hal yang berbeda, para orangtua yang mengawasi anaknya terlihat lebih ramai dari hari biasanya.
"Orangtua masih cemas karena peristiwa kemarin. Jadi anak harus ikut diawasi orang tua," kata Yenny, ibu salah seorang siswaTaman Kanak-kanak.
Salah seorang satpam sekolah mengatakan, siswa hadir mengikuti ekstrakurikuler pada hari Sabtu.
"Siswa yang datang pada hari Sabtu biasanya ikut pelajaran tambahan," katanya.
Pengamatan detikcom, Sabtu (3/3/2012), Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang menjadi lokasi 17 siswa diseruduk mobil Avanza yang dikemudikan Marini (24)di Jl. Selam,
Hal yang berbeda, para orangtua yang mengawasi anaknya terlihat lebih ramai dari hari biasanya.
"Orangtua masih cemas karena peristiwa kemarin. Jadi anak harus ikut diawasi orang tua," kata Yenny, ibu salah seorang siswa
Salah seorang satpam sekolah mengatakan, siswa hadir mengikuti ekstrakurikuler pada hari Sabtu.
"Siswa yang datang pada hari Sabtu biasanya ikut pelajaran tambahan," katanya.
4. Toko Onderdil Motor di Taman Sari Hangus Terbakar
"Sekarang sudah padam, nggak lama kejadiannya. kira-kira 30 menit," ujar salah seorang petugas jaga Polsek Taman Sari, Jakarta Barat, saat dihubungi detikcom, Sabtu (3/3/2012.
Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 11.15 WIB. Tidak diketahui penyebab kebakaran tersebut. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang menghanguskan toko tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Nilai kerugian akibat kebakaran itu belum diketahui. Demikian pula penyebab kebakaran tersebut masih diselidiki.
5. 3 Tersangka Pemungut 2 Batang Pohon Pinus Akui Tidak
Izin Perhutani
Garut Tiga pemungut 2 batang pohon pinus di hutan pasrah saat menjadi tersangka kasus
pencurian kayu. Mereka mengaku memungut batang pohon pinus itu tanpa izin
Perhutani.
Ys (22), On (39) dan Sa (35) kini mendekam di sel Polres Garut. Warga Kampung Cihanja, Desa Caringin, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Garut Jawa Barat, telah resmi berstatus tersangka.
Ys menceritakan peristiwa ini berawal saat dirinya bersama On dan Sa sedang mencangkul di ladang yang lokasinya tidak jauh dari kawasan hutan lindung di Blok Sagobong, petak 27, Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Cibatu, pada Jumat 17 Februari 2012.
Mereka menemukan 2 batang pohon pinus yang sudah tumbang. Lalu, mereka sepakat untuk memamfaatkan kayu tersebut dan memotong hingga menjadi 10 bagian.
"Kayunya sudah kering dan sebagian sudah lapuk. Kita memang mau memanfaatkan kayu itukan sayang", ujar Ys di Mapolres Garut,
Sabtu (3/3/2012).
Ys (22), On (39) dan Sa (35) kini mendekam di sel Polres Garut. Warga Kampung Cihanja, Desa Caringin, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Garut Jawa Barat, telah resmi berstatus tersangka.
Ys menceritakan peristiwa ini berawal saat dirinya bersama On dan Sa sedang mencangkul di ladang yang lokasinya tidak jauh dari kawasan hutan lindung di Blok Sagobong, petak 27, Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Cibatu, pada Jumat 17 Februari 2012.
Mereka menemukan 2 batang pohon pinus yang sudah tumbang. Lalu, mereka sepakat untuk memamfaatkan kayu tersebut dan memotong hingga menjadi 10 bagian.
"Kayunya sudah kering dan sebagian sudah lapuk. Kita memang mau memanfaatkan kayu itu
Dikatakan
dia, setelah dipotong 10 bagian kayu pinus tersebut dibawa ke rumah Sa.
Seminggu kemudian, Ys dan rekannya ditangkap oleh anggota Polisi Polsek Sukawening dengan tuduhan sebagai pencuri kayu dilahan milik Perhutani.
"Saya memang salah nggak minta izin memungut kayu kepada Perhutani," kata Ys.
"Saya sebagai orang kecil (miskin-red), hanya bisa pasrah," lanjut dia.
Ys dan rekannya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat UU 41 tahun 1999, pasal 50 hurup h dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Seminggu kemudian, Ys dan rekannya ditangkap oleh anggota Polisi Polsek Sukawening dengan tuduhan sebagai pencuri kayu dilahan milik Perhutani.
"Saya memang salah nggak minta izin memungut kayu kepada Perhutani," kata Ys.
"Saya sebagai orang kecil (miskin-red), hanya bisa pasrah," lanjut dia.
Ys dan rekannya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat UU 41 tahun 1999, pasal 50 hurup h dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar