STAGE 1
LEFT
NAV
NAV CLOSED DETAIL BERITA
Perawatan Atasi Rambut Rontok
SINDO
SHARE
Kamis, 1 Maret 2012 11:31 wib
Email
SHARE CLOSED READ
Rambut terawat (Foto: Corbis)
RAMBUT merupakan mahkota wanita. Tak heran, kerontokan rambut bisa jadi
masalah serius bagi kaum hawa yang perlu segera diatasi. Jika mengalami
kerontokan rambut hingga mencapai 120 helai per hari, ini merupakan tanda awal
kebotakan.
Kebotakan kini bukan hanya terjadi mereka yang sudah berusia lanjut, namun juga melanda kalangan muda.
Setiap konten dari rangkaian produk ini menggunakan bahan-bahan alami untuk membantu menyelesaikan masalah kerontokan. Seperti kolagen terhidrolisa yang memberikan nutrisi, memperkuat, dan mempertahankan kelembapan rambut. Bahan lainnya adalah sebaryl, yang berfungsi mengatur kadar minyak pada kulit kepala sehingga mencegah terjadinya penumpukan minyak yang bila bercampur dengan kotoran akan membentuk ketombe.
Kombinasi dari bahan tumbuhan alami, bioteknologi, dan sintesisnya berfungsi merangsang pertumbuhan rambut serta meningkatkan kekuatannya. Yang terakhir adalah ginseng, yang memberikan nutrisi pada lapisan terluar kulit kepala sehingga rambut menjadi lebih bersih dan lembut, serta membantu mempercepat proses tumbuhnya rambut sehat.
Kunci dari perawatan Vorsatz adalah penetrasi dari nutrisi tersebut langsung ke akar rambut.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membersihkan sebum, debu, dan residu yang menghambat pori-pori (dengan sampo). Kemudian membuka poripori kulit kepala dan menjaga agar kulit kepala tetap bersih (dengan activator). Terakhir, menutrisi langsung ke akar rambut (dengan lotion).
Dengan metode yang terpadu ini, Vorsatz Complete Hairloss Treatment System mengklaim dapat menumbuhkan rambut-rambut baru (baby hair) dalam waktu dua minggu sampai satu bulan. Dengan catatan, tentunya Anda mendisiplinkan diri untuk mengaplikasikan produk-produk ini secara teratur. Vorsatz dapat digunakan oleh pria maupun wanita untuk jenis rambut apa pun dan tetap aman digunakan meskipun problem rambut rontok telah teratasi.
Honda Insight Facelift Dibanderol Mulai Rp302 Jutaan
Aditya Maulana - Okezone
HEADING TOP CLOSED TOP READ
Kamis, 1 Maret 2012 11:23 wib
SHARE START
0 0Email0
SHARE CLOSED
TOP READ CLOSE READ
F : Honda Insight (Inautonews)
KUALA LUMPUR – Setelah resmi diluncurkan di ajang Frankfurt Motor Show, September 2011 lalu, kini Honda Motor Corp (HMC) kembali melebarkan jaringannya di Malaysia dengan meluncurkan Honda Insight Facelift. Mobil hybrid generasi terbaru yang di pasarkan diHonda Insight facelift ini mengalami beberapa perubahan, terutama pada bagian eksterior dengan desain bumper depan dan belakang yang berbeda dari generasi sebelumnya. Lampu depan memakai warna biru serta bagian grill depan dilengkapi dengan reflector biru.
Sementara untuk bagian interior, tidak banyak mengalami perubahan. Namun, untuk desainnya terlihat lebih elegan dan terjadi penambahan pada panel-panel instrument serta bentuk dan fungsi dashboard yang lebih ditingkatkan. Demikian dilansir Inautonews, Kamis (1/3/2012).
Memasuki dapur pacunya, Insight facelift ini tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya yang dibekali mesain 1.3-liter IMA yang dapat menghasilkan tenaga 88 PS dan torsi 121 Nm serta didorong oleh mesin listrik yang dapat menyemburkan tenaga 14 PS dan torsi 78 Nm yang dikawinkan dengan CVT.
Lebih lanjut, Honda Insight ini akan menjadi pesaing Toyota Prius yang lebih dulu mengaspal di Malaysia. Insight ini mendefinisikan sebuah tahapan baru dari evolusi teknologi hybrid yang lebih murah dan efisien.
Ubah Formalitas Jadi Kualitas
Kamis, 01 Maret 2012 11:21 wib
Email
Foto: dok. pribadi
KEBIJAKAN Ditjen Dikti akan kewajiban mahasiswa untuk menulis dan
mempublikasikan karya ilmiah direspons beragam oleh mahasiswa. Mereka yang
tidak gemar menulis akan merasakan dilema. Sementara mahasiswa yang geman
menulis akan merasa bangga.
Tidak heran, kebijakan ini pun menjadi polemik yang sedang menghebohkan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Sebenarnya dunia karya ilmiah dan tulis menulis tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya saja, mahasiswa sering kali membuat sebuah anggapan dan penafsiran atau juga sugesti yang negatif akan sulitnya hal tersebut. Inilah yang menjadi poin penting akan kemunduran dunia ilmiah di ranah mahasiswa.
Peran serta kampus juga mempengaruhi akan tertarik atau tidaknya mahasiswa untuk melakukan sebuah karya yang dipublikasikan di media apa saja. Bagaimana tidak, jika pihak kampus tidak memberikan sebuah dorongan akan hal tersebut secara otomatis mahasiswa tidaklah mengalami gejolak minat yang teramat kuat. Mungkin hanya beberapa mahasiswa saja yang memang notabenya sudah gemar melakukan hal tersebut.
Pro kontra tentang hal ini menjadi sebuah PR besar bagi kalangan akademisi untuk merumuskan pentingnya menulis. Jika hanya dibiarkan, maka dampaknya akan terasa. Dengan artian, mahasiswalah yang mengalami kesulitan. Sebab, dunia tulis menulis dan karya ilmiah tidak bisa dilakukan secara instan dan dadakan. Semua butuh sebuah proses yang mendukung hal tersebut.
Jika dilihat dari segi baiknya, kebijakan ini mempunyai dampak positif bagi mahasiswa, supaya mereka gemar membuat sebuah karya. Kebijakan dari Ditjen Dikti ini menjadi sebuah dorongan secara tidak langsung untuk pengembangan skill mahasiswa secara jelas. Karena, mahasiswa memang bukan lagi seorang pelajar sekolah yang harus diberikan bimbingan berupa teori-teori. Mahasiswa sudah harus mempunyai kemampuan di bidang karya ilmiah yang memang seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa. Kebijakan positif ini adalah upaya memajukan mahasiswa supaya mempunyai sebuah kenangan hasil karya yang bisa terus dikenang dengan bukti yang jelas.
Kebanyakan mahasiswa sekarang masih kurang meminati hal-hal yang demikian. Karena dunia mahasiswa telah terkontaminasi akan gemerlapnya kesenangan dan fasilitas yang serba instan, sehingga membuat efek malas untuk membuat sebuah karya pemikiran yang seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa. Keadaan seperti inilah yang seharusnya dibenahi, mahasiswa harus mempunyai keseimbangan antara hiburan dan pemikiran. Jika tidak ada keseimbangan, maka tak akan menutup kemungkianan bahwa kebijakan Ditjen Dikti hanya akan menjadi sebuah wacana.
Memang berat jika kebijakan ini harus diterapkan pada seluruh mahasiswa. Tetapi ini merupakan langkah awal untuk memajukan dunia pendidikanIndonesia supaya tidak sekadar
formalitas; berkuliah untuk mendapat gelar sarjana saja. Mahasiswa juga harus
memiliki kemampuan yang nyata dan terpublikasikan. Dan yang paling penting,
bisa mengubah formalitas menjadi sebuah kualitas. Bentuk positif ini tak bisa
jika tidak didukung dari semua elemen baik dari dosen, kampus, pemerintah, dan
juga mahasiswa itu sendiri.
Bagus Anwar Hidayatulloh
Mahasiswa Ilmu Hukum
UIN Sunan KalijagaYogyakarta (//rfa)
Tidak heran, kebijakan ini pun menjadi polemik yang sedang menghebohkan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Sebenarnya dunia karya ilmiah dan tulis menulis tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya saja, mahasiswa sering kali membuat sebuah anggapan dan penafsiran atau juga sugesti yang negatif akan sulitnya hal tersebut. Inilah yang menjadi poin penting akan kemunduran dunia ilmiah di ranah mahasiswa.
Peran serta kampus juga mempengaruhi akan tertarik atau tidaknya mahasiswa untuk melakukan sebuah karya yang dipublikasikan di media apa saja. Bagaimana tidak, jika pihak kampus tidak memberikan sebuah dorongan akan hal tersebut secara otomatis mahasiswa tidaklah mengalami gejolak minat yang teramat kuat. Mungkin hanya beberapa mahasiswa saja yang memang notabenya sudah gemar melakukan hal tersebut.
Pro kontra tentang hal ini menjadi sebuah PR besar bagi kalangan akademisi untuk merumuskan pentingnya menulis. Jika hanya dibiarkan, maka dampaknya akan terasa. Dengan artian, mahasiswalah yang mengalami kesulitan. Sebab, dunia tulis menulis dan karya ilmiah tidak bisa dilakukan secara instan dan dadakan. Semua butuh sebuah proses yang mendukung hal tersebut.
Jika dilihat dari segi baiknya, kebijakan ini mempunyai dampak positif bagi mahasiswa, supaya mereka gemar membuat sebuah karya. Kebijakan dari Ditjen Dikti ini menjadi sebuah dorongan secara tidak langsung untuk pengembangan skill mahasiswa secara jelas. Karena, mahasiswa memang bukan lagi seorang pelajar sekolah yang harus diberikan bimbingan berupa teori-teori. Mahasiswa sudah harus mempunyai kemampuan di bidang karya ilmiah yang memang seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa. Kebijakan positif ini adalah upaya memajukan mahasiswa supaya mempunyai sebuah kenangan hasil karya yang bisa terus dikenang dengan bukti yang jelas.
Kebanyakan mahasiswa sekarang masih kurang meminati hal-hal yang demikian. Karena dunia mahasiswa telah terkontaminasi akan gemerlapnya kesenangan dan fasilitas yang serba instan, sehingga membuat efek malas untuk membuat sebuah karya pemikiran yang seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa. Keadaan seperti inilah yang seharusnya dibenahi, mahasiswa harus mempunyai keseimbangan antara hiburan dan pemikiran. Jika tidak ada keseimbangan, maka tak akan menutup kemungkianan bahwa kebijakan Ditjen Dikti hanya akan menjadi sebuah wacana.
Memang berat jika kebijakan ini harus diterapkan pada seluruh mahasiswa. Tetapi ini merupakan langkah awal untuk memajukan dunia pendidikan
Bagus Anwar Hidayatulloh
Mahasiswa Ilmu Hukum
UIN Sunan Kalijaga
Citigroup & Macquaire Eksekusi Saham Petrosea Rp136 M
Widi Agustian - Okezone
HEADING TOP CLOSED TOP READ
Kamis, 1 Maret 2012 09:02 wib
SHARE START
0 0 Email0
SHARE CLOSED
TOP READ CLOSE READ
Ilustrasi. (Foto: okezone)
JAKARTA - Citigroup Global Markets Limited dan Macquaire Capital (Singapore )
Pte Limited telah melaksanakan opsi membeli saham-saham tambahan PT Petrosea
Tbk (PTRO).
Direktur PT Indika Energy Tbk (INDY) Aziz Sarmand menjelaskan, jumlah saham tersebut sebanyak 3,782 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp36 ribu per saham. Sehingga nilai transaksi ini sebesar Rp136,15 miliar.
"Transaksi tersebut dilakukan pada 24 Februari lalu," kata Aziz dalam keterbukaan informasi diBursa Efek Indonesia
(BEI), Kamis (1/3/2012).
Tujuannya adalah sebagai pelaksanaan dari ketentuan dalam perjanjian pembelian (purchase agreement) di mana dua lembaga keuangan asing tersebut bertindak sebagai initial purchaser mendapatkan opsi untuk membeli saham Petrosea tersebut.
Indika Energy melepas sebanyak 28.997.000 lembar saham PT Petrosea Tbk (PTRO), setara dengan 28,75 persen dari total sahamnya dengan harga penawaran Rp36 ribu per saham.
Azis menjelaskan, perseroan melakukan private placement atas saham Petrosea ini. Untuk itu perseroan telah menandatangani dokumen perjanjian, termasuk perjanjian pembelian (purchase agreement) pada 3 Januari lalu.
Di mana Indika bertindak sebagai selling shareholder dengan Petrosea, Citigroup Global Market Limited dan Macquarie Capital (Singapure) Pte Ltd sebagai initial publisher. Sementara Mandiri sekuritas bertindak sebagai co manager.
Dalam perjanjian tersebut disebutkan Indika akan melepas 25.215.000 saham Petrosea (25 persen), dengan opsi untuk membeli saham tambahan sebanyak 3.782.000.
Apabila saham opsi dilaksanakan seluruhnya maka akan berjumlah sebanyak 28.997.000 saham atau mewakili 28,75 persen dari total saham Petrosea. Dengan harga penawaran Rp36 ribu per saham, (termasuk saham opsi) maka total nilainya sebesar Rp1,044 triliun.
Transaksi ini dilakukan Indika Energy lantaran kewajiban untuk melakukan pengalihan saham Petreosea kepada publik minimal sebesar 16,6 persen atau sekira 16.743.720 lembar saham yang merupakan hasil pelaksanaan tender offer yang dilakukan oleh INDY setelah mengambil alih saham Petrosea. (wdi)
Direktur PT Indika Energy Tbk (INDY) Aziz Sarmand menjelaskan, jumlah saham tersebut sebanyak 3,782 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp36 ribu per saham. Sehingga nilai transaksi ini sebesar Rp136,15 miliar.
"Transaksi tersebut dilakukan pada 24 Februari lalu," kata Aziz dalam keterbukaan informasi di
Tujuannya adalah sebagai pelaksanaan dari ketentuan dalam perjanjian pembelian (purchase agreement) di mana dua lembaga keuangan asing tersebut bertindak sebagai initial purchaser mendapatkan opsi untuk membeli saham Petrosea tersebut.
Indika Energy melepas sebanyak 28.997.000 lembar saham PT Petrosea Tbk (PTRO), setara dengan 28,75 persen dari total sahamnya dengan harga penawaran Rp36 ribu per saham.
Azis menjelaskan, perseroan melakukan private placement atas saham Petrosea ini. Untuk itu perseroan telah menandatangani dokumen perjanjian, termasuk perjanjian pembelian (purchase agreement) pada 3 Januari lalu.
Di mana Indika bertindak sebagai selling shareholder dengan Petrosea, Citigroup Global Market Limited dan Macquarie Capital (Singapure) Pte Ltd sebagai initial publisher. Sementara Mandiri sekuritas bertindak sebagai co manager.
Dalam perjanjian tersebut disebutkan Indika akan melepas 25.215.000 saham Petrosea (25 persen), dengan opsi untuk membeli saham tambahan sebanyak 3.782.000.
Apabila saham opsi dilaksanakan seluruhnya maka akan berjumlah sebanyak 28.997.000 saham atau mewakili 28,75 persen dari total saham Petrosea. Dengan harga penawaran Rp36 ribu per saham, (termasuk saham opsi) maka total nilainya sebesar Rp1,044 triliun.
Transaksi ini dilakukan Indika Energy lantaran kewajiban untuk melakukan pengalihan saham Petreosea kepada publik minimal sebesar 16,6 persen atau sekira 16.743.720 lembar saham yang merupakan hasil pelaksanaan tender offer yang dilakukan oleh INDY setelah mengambil alih saham Petrosea. (wdi)
3 Srikandi
RI Masuk Daftar Bussineswomen
Paling Berpengaruh di Asia
Widi Agustian - Okezone
HEADING TOP CLOSED TOP READ
Kamis, 1 Maret 2012 10:40 wib
SHARE START
Email
SHARE CLOSED
TOP READ CLOSE READ
Dirut Pertamina Karen Agustiawan. (Foto: Koran SI)
Seperti dilansir dari Forbes, Kamis (1/3/2012), berikut ini tiga wanita
1. Karen Agustiawan, Presiden Direktur PT Pertamina (Persero).
Dia mulai masuk ke sektor minyak dan gas pada tahun 1984 di Mobil Oil dan Halliburton
Ibu tiga anak ini juga sempat disebut-sebut namanya saat reshufle kabinet tahun 2011 untuk menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM).
2. Siti Hartati Murdaya, Presiden Direktur Central Cipta Murdaya.
Bersama suaminya, Murdaya Widyawimarta dia mendirikan Central Cipta Murdaya. Perusahaan ini fokus ke bisnis IT, real estate, perkebunan, consumer goods dan enginering. Nilai aset real estatenya mencapai USD1 miliar dalam shopping cenjter, perkantoran, hotel dan
3. Wendy Yap, Presiden Direktur dan CEO PT Nippon Indosari Corpindo (Sari Roti).
Ayahnya, Piet Yap merupakan salah satu eksekutif di Grup Salim, salah satu konglomerat di
Wanita-wanita luar biasa ini sukses dalam bisnisnya, yang membawa kemakmuran dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan ini paling menarik. Wanita-wanita dinamis ini tidak hanya mewakili sektor yang megerak geluti, tapi mereka juga telah mengilhami dan memberdayakan sejumlah wanita berbakat untuk mengikutinya.
Wanita-wanita mengalami karier yang melesat dengan cepat. Hal ini ditopang oleh kekritisan meraka, tidak terpaku pada bisnis secara tradisional, dan menciptakan pasar yang sama sekali baru untuk pertumbuhan bisnisnya.
Selain tiga pengusaha wanita
1. Sabrina Chao, 37, Vice Chairman Wah Kwong Maritime Transport,
2. Liu Chang, 32, Director
3. Kelly Zong, 30, President Hangzhou Wahaha Group,
4. Kathy Xu, 45, Managing Partner Capital Today,
5. Veronica Chou, 27, President Iconix
6. Kuok Hui Kwong, 33, CEO and Managing Director SCMP Group, Hong Kong.
7. Roshni Nadar Malhotra, 30, Executive Director and CEO HCL Corp,
8. Sarena Cheah, 37, Executive Director of Strategy and Corporate Development
9. Lee Boo-Jin, 41, President and CEO
10. Lee Seo-Hun, 38, Executive Vice President Cheil Industries,
11. Lisa Gokongwei-Cheng, 43, President
12. Nishita Shah, 31, Director DP Group,
13. Wandee Khunchornyakong, 53, Chairman and CEO STCG,
14. Diane Wang, 43, Founder and CEO
15. Sonia Cheng, 31, CEO New World Hospitality,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar